Merupakan cahaya hidup yang berwujud seperti putaran waktu atau
daya kekuatan hidup yang berputar sepanjang masa atau disebut sebagai
Pancamaya( lima cahaya ).
Cahaya hidup manusia yang berbentuk Pancamaya yakni : 1. hitam, 2 merah, 3. kuning, 4. putih, 5. abramarkata (gemerlapan)
Dan setiap orang akan mempunyai dominan warna yang berbeda karena
tergantung cahaya paling kuat yang sebagai bakat/ kekuatan. Empat warna
hitam, merah, kuning dan putih adalah perlambang hawa nafsu, yaitu ;
hitam yang menggambarkan watak nafsu rakus, loba, tamak, lapar, haus dan
mengantuk, merah yang menggambarkan watak nafsu keras hati, angkaraq
murka, cepat marah, kuning yang menggambarkan watak nafsu berkeinginan
keras, serba ingin sesuatu, mengumbar kesenangan, putih menggambarkan
sifat bijaksana, dan keutamaan, cahaya kelima yang seperti zamrud yaitu
pancaran cahaya dari bumi ; air(banyu), api(geni), angin(bayu),
akasa(angkasa), matahari(surya), bulan(candra) dan bintang (kartika).
Sedangkan wujud cahaya tunggal tanpa bayangan di dekatnya seperti
kumbang yang bertaburan banyak sekali dan itulah cahaya dari kalbu dan
batin manusia, dan itu pulalah wujud dari niat, keinginang, dan
pemikiran, dan kesemuanya ada pada jaman antara(saat sebelum bertindak
atau berbuat).
Keadaan cahaya tunggal sebenarnya adalah kebahagiaan sejati, yang
merupakan wujud dari sukma luhur yang menghidupi badan wadag manusia
yang di sebut juga Hyang Suksma Kawekas yang serba tentram dan bahagia
sepanjang masa, selalu segar tanpa minum, kenyang tanpa makan, mengantuk
tanpa tidur…inilah yang disebut Sangkan Paraning Dumadi (awal Mula
kejadian). Sedangkan kedua lubang hidung itu adalah sarang angin (sumber
nafas) dan tirta prawita suci adalah air suci awal kehidupan yang
terletak dalam samudera minangkalbu yang bermakna ‘ untuk menemukan
sumber awal kehidupan perlu bantuan qalbu/ batin atau matahati kita
sendiri.
Siapa yang memerintah dan diperintah , bermakna bahwa dalam tubuh ini
ada 2 unsur pokok batin, roh atau nurani yang seharusnya selalu dianut
segala pendapatnya karena disanalah kebenaran sejati telah
dipertimbangkan. Wujudnya adalah dari keinginan, niat dan pemikiran
murnisebelum diolah atau dipertimbangkan oleh akal yang menerima
informasi tambahan dari luar. Keputusan situasi batin yang disebut
sebagai zaman antara, sebelum diperintahkan otak kepada seluruh badan.
Kesatuan tanpa perpecahan yakni; antara perintah otak dan perintah suara
hati yang harus dijaga selalu sama. Sebenarnya yang meemrintah dalam
diri kita adalah suara hati atau batin, roh kita dan yang diperintah
adalah otak dan anggota badan, karena roh dimasukkan oleh Tuhan pada
embrio saat berumur 120 hari, oleh leluhur kita juga disebut
manunggaling kawula gusti. Roh sebagai gusti yang berujud kesadaran
diri, dan badan adalah kawula yang berujud hidup dan kesadaran yang
sudah ada sejak manikem ditangkap oleh indung telur dan terus tumbuh
menjadi janin dan bayi, dengan segala anasir-anasir yang mempengaruhinya
selama dalam kandungan ibu.
Memahami Hakikat Warna Cahaya Hidup
- Cahaya Putih : warna inti pertama yang menyimbolkan
manifestasi air, dan memiliki sifat, watak dan kemampuan serat symbol
nafsi muthmainah atau spiritual religius, jujur, menerima apa adanya dan
kemampuan air ini adalah melarutkan, menghancurkan, daya tairk, angkat,
sejuk, menyegarkan, dll. Dan orang yang memiliki daya ini dapat
menolong orang lain sesuai dengan sifat air tersebut ( seperti air di
belah). Dan untuk memperoleh daya air ini manusia harus memiliki itikad
baik yang kemauan mutlak dengan berbagai cara, seperti berendam dalam
air jernih yang mengalir selama beberapa periode agar terserap daya air
ini ke dalam seluruh jaringan tubuhnya, dan dilakukan secara teratur.
Dan pada manusia secara alami sebetulnya sudah tertanam daya ini mulai
dari air ketuban yang melingkupi bayi sejak dalam kandungan, air embun
khususnya yang berada di ujung ilalang pada siang hari dan tertiup
angina dan hanya ada pada masa kemarau, air dalam buah kelapa yang masih
muda yang biasanya hanya ada setetes saja , uap air yang terdapat di
tutup panic sewaktu menjerang air, atau yang paling mudah adalah endapan
air laut yaitu garam dilarutkan kembali dengan air yang telah direbus.
- Cahaya Merah : merupakan warna inti kedua yang
menyimbolkan manifestasi api, dan mendasari watak, kemampuan serta
symbol nafsi amarah, memiliki watak, hidup dinamis, awas, teliti,
semangat, ambisi, emosi, pemberontak, iri, dengki, culas, pembohong.
Cipta dari daya hidupnya adalah merupakan luapan dari energi yang
bergerak bersifat prabawa, mengembangkan, memekarkan dan juga memiliki
daya menghancurkan, membasmi, memledakkan, membakar dan biasanya orang
yang menguasai energi api ini disebut menguasai biotermis dan daya
inilah yang memproses pertukaran zat dalam tubuh sehingga melangsungkan
kehidupan dan memperpanjang kehidupan, tetapi juga bisa mengahanguskan,
dan menghancurka kehidupan yang lain. Daya energi ini dapat di diserap
tubuh pada saat pagi hari ( sejak matahari terbit – 10.00) , daya ini
bersifat bioelektronis dan akan membentuk daya biotermis dan
biomagnetis. Dengan memusatkan nalar budi, cipta dan batin di sertai
nafas teratur dan kontinyu akan sangat bermanfaat bagi kesehatan .
- Cahaya Kuning : merupakan warna inti ketiga, yang
merupakan manifestasi dari angina dan mendasari sifat, watak dan
kemampuan serta symbol dari sufiah dan memiliki watak seni budaya ,
sopan santun, kasih saying, cantik, rapi, toleransi, manusiawi, semu,
palsu, gensi, cabul, boros, konsumtif, daya geraknya sperti angina
menghidupi, menumbuhkan, menyatu, membaur, menyusup dan daya penyangga
mendorong, membongkar, daya angkat, menembus jaringan, dan orang yang
menguasai daya ini biasanya di sebut menguasai daya
multikomplek/serbaguna, karena dalam angina terkandung energi uap bumi,
energi panas, maupun air dan juga sebagai tenaga penghantar
tenaga-tenaga gaib seperti ether, listrik, suara, bau, magic. Cahaya
kuning juga bisanya bisa sebagai symbol datangnya wahyu, pulung,
keluhuran atau nilai unggul
- Cahaya Hitam : merupakan warna inti keempat, yang
menyimbolkan manifestasi dari bumi atau tanah dan mendasari watak,
sifat dan kemampuan serta symbol nafsi lawwammah yang bersifat
produktif, materi, kreatif, inovatif, bisosiatif(mampu memperbaiki
system kea rah lebih baik dan mampu mengarahkan potensi lingkungan
dengan baik untuk direalisasikan dengan ketangguhan momentum kerja
secara tepat ), tega, egois, sadis, jahat, daya cipta suara hatinya
menumbuhkan, langgeng serta daya penyangga menghisap, segala sesuatu
melebur atau menetralkan tapi juga mematikan. Secara lahiriah sebenarnya
tidak tampak tapi sesungguhnya sangat dominant di banding tiga warna
lainnya karena merupakan manifestasi pancaran anasir bumi yang ada dalam
diri manusia. Dan daya ini diserap tubuh dengan sangat sederhana ; 1.
berdiri tegak lurus, 2. rileks, 3. tata nafas diperhalus, perlahan dan
teratur, 4. membayangkan wajah sendiri (konsentrasi), 5. menyebut nama
Allah memohon anugerah daya inti bumi.
- Cahaya Gemerlapan : sinar zamrud merupakan cahaya
gabungan (hasil induksi dari cahaya inti yang saling berdempetan
sehingga membentuk warna baru sebagai cahaya pamor(campuran). Merah
kuning menjadi hijau, hitam putih jadi abu-abu, dst. Walaupun menjadi
gabungan namun tetap tergolong sebagai cahaya dominant yang ada dalam
alam semesta ini, karena ini merupakan cahaya hidup yang berpengaruh dan
berada dalam tubuh manusia , sedangkan sifat dan watak dan kemampuan
yang menonjol dari cahaya-cahaya tersebut adalah sebagai berikut :
- Cahaya Hijau : merupakan gabungan yang menyimbolkan
manifestasi dari anasir tumbuhan, yang mendasari watak atau sifat dan
kemampuan; religius, damai, tentram, tenang,dan memiliki daya getar
kemampuan menghidupi, berkembang, mengayomi dan daya penyangga
menghisap, menyerap segala sesuatu dan menetralkan
- Cahaya Biru : merupakan cahaya gabungan yang
menyimbolkan manifestasi anasir langit dan mendasari sifat, watak dan
kemampuan ; sembada(kuat, kukuh, patuh, layak), terampil, watak
kepemimpinan, dan cipta suara hati luas pandangan hidupnya mengayomi,
menentramkan, selalu berada di depam, dan daya penyangga meraqngkum
segala sesuatu, menyatukan lembut tetapi kuat, tekad kuat.
- Cahaya ungu : merupakan cahaya gabungan yang
menyimbolkan mafestasi dari anasir langit menjelang pagi antara pukul
03.00 – 05.00, dan mendasari watak, sifat dan kemampuan ; hamangku (
melindungi, menjaga) hamengkoni ( melingkupi merangkum dan menguatkan),
prabawa, sugestif ( cepat tanggap, kuat pengaruh dan ginugu ( dipercaya
dan dianut kata-katanya),. Cipta suara hatinya daya getar hidupnya
memiliki kemampuan anasir langit pagi hari, yakni ; menyejukkan,
perasaaan sesame, menentramkan segala hal, mantap langkah hidupnya dan
daya penyangganya adalah membingungkan lawan, mendobrak menghancurkan
dan mematikan
- Cahaya Abu- Abu : merupaka cahaya gabungan yang menyimbolkan
manifestasi dari anasir mega/ awan, dan mendasari watak, sifat dan
kemampuan ; mobah mosik (selalu bergerak gerik, berubah-ubah, tidak
tetap pendirian, pintar beradaptasi, gampang bergaul, supel. Cipta suara
hatinya menggelapkan suasana, menimbulkan saling curiga, mengadu domba
dan memiliki daya penyangga memporak porandakan lawan, memanfaatkan
tenaga lawan, mengecoh sasaran
Inilah yang sering di sebut Lima Cahaya Hidup dan dalam pewayangan
digambarkan sebagai cakra yang mampu melindungi kehidupan manusia bai,
jasmani dan rohani
Pengisian Warna Cahaya Hidup pada Manusia
Waktu pengisian cahaya hidup di mulai dari sejak dari janin dan
setiap hitungan bulan ganjil dan itu terjadi pengisian kekuatan gaib
yang bersifat insani atau proses pendewasaan jiwa, dan penjelasannya
sebagai berikut :
- Embrio pada bulan pertama yang masih berwujud cairan mani yang di
saput indung telur dan diliputi oleh cahaya berwarna putih dan
diidentifikasi sebagai sinuksman Sukmo Suci keberadaannya dilingkupi
sukma suci (ruh Robbi) atau insani dan gerak hidupya di sebut
muthma’inah dan daya yang masuk di beri identitas Sang Hyang Maha Suci ,
sifat hidupnya ibarat air dan bapak ibunya di sarankan untuk berbuat
atau bertingkah laku pada kesucian lahir batin karena embrio pada
kandungan ibu tersebut akan memberikan pengaruh atau terinduksi pada
embrio dan akan muncul kelak setelah anak lahir dan menjadi dewasa dan
ini tidak mengenal jarak, waktu, ruang baik sengaja maupun tidak.
- Janin usia tiga bulan sudah mulai tumbuh secara fisik dengan
tanda-tanda pembentukan organ walalupun masih berwarna merah, inilah
yang di maksudkan diliputi cahaya merah yang sinuksman Sukmo Weing atau
di sebut Ruh Nurani atau rokhmani, gerak hidupnya di sebut amarah dan di
beri identitas Sang Hyang Maha Waseso (yang berkuasa atas hidup). Sifat
hidupnya ibarat api karena janin sudah bisa menyerap energi panas dari
ibunya ( zat asam, makanan) sehingga dengan masuknya zat dari luar maka
terjadi pertukaran zat antar janin dan ibunya dan sisa proses ini akan
dikeluarkan dan diserap oleh ibunya untuk ikut di buang diluar tubuh.
Zat-zat inilah yang memacu pertumbuhan sel-sel tubuh, termasuk sel otak,
sekaligus menyerap getaran sensasi pikiran, jiwa, dan tingkah laku
perbuatan orang tuanya yang kemudian menyatu dengan
pembentukansimpul-simpul syaraf dalam tubuh dan otak janin. Inilah
proses dimana sang bayi mulai merekam segala apa yang dilakukan orang
tuanya. Dan perlu kehati-hatian dan kewaspadaan dari orang tua, jangan
berangan atau melakukan sesuatu yang negative.
- Bayi dalam kandungan pada bulan kelima hampir semua tubuh sudah
terbentuk, namun kondisinya masih sangat lemah, dan pada usia ini
diliputi cahaya kuning yang sinuksman Sukmo Rasa (nurani cahaya terang)
yang disebut Ruh Idlafi /Rokhim ( jiwa yang terhalus yang bisa melihat
Tuhan) atau disebut Sang Hyang Maha Luhur. Gerak hidupnya adalah
Sufiyah, dan saat ini kondisi jiwanya sudah mencapai ke tingkat budi
(bijak) yang berarti sudah dapat mengenali adanya induksi dari
lingkungannya. Disarankan pada orang tua agar waspada dan mengkondisikan
situasi hidupnya pada hal-hal yang menentramkan, harmonis, rukun,
damai, saling mencintai dan menjaga hati masing-masing dan budi pekerti
luhur.
- Bayi dalam kandungan pada bulan ke tujuh ini sudah sempurna, organ
tubuh sudah lengkap dan kuat dan pada usia ini bayi dilingkupi cahaya
hitam, yang menandakan cahaya batinnya dan snuksman Sukmo jati (nyata)
yang di identitaskan sebagai Ruh Jasadi/ Kodir (berguna pada badan).
Gerak hidupnya di sebut nafsi Lawwammah dan diidentitaskan Sang Hyang
Moho Langgeng ( maha abadi) Pada usia ini sari-sari makana yang
diproduksi dari bumi di serapnya lewat sari makanan yang ada dalam tubuh
ibunya dan menjadikannya unsure badaniah semakin sempurna. Bagi yang
mengerti ilmu batin , segala organ tubuh yang terbagi dalam kelompok
mana sakti yang terbagi sebagai berikut :
- Wulu (bulu/rambut), kulit, daging
- Getih (darah), balung (tulang), sumsum
- Otot/urat(pembuluh nadi/darah), bayu (otot besar yang bertenaga)
- Jantung, paru-paru, impes(kandung kencing)
- Kemaras (limpa), usus; kesemuanya berjumlah 14 organ tubuh
Adapun hati dan otak dalam tenaga batin tidak dimasukkan sebagai
organ tubuh fisik karena keduanya merupakan singgasana bersarangnya
kekautan gaib. Dan sad (keenam) indranya yakni : penciuman pada hidung,
pelihat pada mata, pendengar pada telinga, pengecap pada mulut, perasa
pada seluruh ujung syaraf bagian luar tubuhnya sebagai alat bantu
informative dari kerja otak dan hati juga tidak termasuk sebagai organ
tubuh secara fisik. Dan pertumbuhan bayi berada bersifat jasmaniah,
sehingga daya serap sang bayi berada pada posisi penyerapan pengaruh
luar yang bersifat keragaan dan budaya kerja, dan tinggal menunggu saat
kelahirannya.
- Bayi pada usia kandungan sembilan bulan sepuluh hari (8 selapan x 35
hari = 280 hari) dan pada saat bayi normal dilahirkan ke duania sang
bayi diliputi cahaya Abramarkata, dan pada saat lepas dari pintu gerbang
gua garba sang ibu ia langsung sinuksman oleh Sukmo Wicara (ruh
pembicara), yang disebut Ruh Robbul’alamin, dan mulai saat itu
sempurnalah jiwa dan jasadnya, lahir sebagai anak manusia yang insaniah
dan jasadiah memiliki bekal awal batiniah yang baik badan kasar maupun
badan halusnya dan disebut sebagai sinuksman Sang Hyang Maha Mulyo
(maha mulia) dan gerk hidupnya di sebut nafsi kapawitra. Pada saat
kelahiran sang bayi adalah saat yang paling sensitive, artinya jangan
sampai lingkungan sekitar semrawut, tidak tenang, tentram. Rasulullah
pernah bersabda : “ Kalian kelak di hari kiamat akan dipanggil dengan
nama kalian dan dengan nama ayah kalian, maka berikanlah nama itu dengan
yang baik-baik” ( Nasy’at Al – Masri, 1995 : 41-42) Pada saat
pemberian nama itulah terjadi proses ‘geter’ (geletar sinar terang bak
kilat yang hanya bisa dilihat oleh orang khusus ) dan ‘pater’ (suara
petir yang juga hanya dapat di dengar oleh orang khusus ) sebagai wujud
kesaksian alam semesta dan kesaksianNya, dan ini akan sangat berpengaruh
pada perjalanan hidup sang anak sampai kematiannya . Dan ini disebut
sinuksman Sang Hyang Sukmo Kawekas (sukma terakhir/pamungkas)
Bekal awal memahami Kekuatan Batin
Pada saat melahirkan disamping mengerahkan energi fisik juga
mengerahkan segala daya/ getar ciptanya; cinta kasih, kebahagiaan,
kekhawatiran, cemas, sehingga segala derita, kesakitan yang amat sangat
tidak di perdulikannya demi keselamatan dan kelahiran sang anak dan
getar cipta inilah yang sebennarnya yang menahan sakit yang teramat
hebat ini dan semua ini sudah dalam pengaturanNya , lindunganNya,
ketentuaNya. Wujud terima kasih kepada Allah Sang maha Pencipta atas
“karya ciptaNya” yang agung yang telah memberikan kepompong gaib (wadah
gaib) kepada sang bayi selama di kandungan ibu yang terdiri dsebelum
bayi keluar air ketuban mendahuluinya, maka disebut Kakang (saudara
tua), sedangkan ari-ari baru keluar di belakang bayi sehingga disebut
sebagai Adhi (saudara muda). Darah ibu yang mengikuti bayi dan potongan
puser (pangkal dari usus plasenta/ ari-ari) adalah saudara pengiring
atau penyangganya . Keempatnya di sebut sedulur papat ( empat
bersaudara) dan kalmia pancer ( pokok pangkal ) yang sang bayi sendiri,
sebenarnya secara lengkap saudara tua (kakang) adalah terdiri dari :
- Selaput ketuban (saput wungkul) yang dinamakan kakang putih,
wujudnya dapat dilihat setelah bayi lahir dan sis a selaput ketuban
yang mongering dan masih lekat pada kulit bayi akan berwarna putih
seperti bedak
- Mar (getar cipta) dan Was (rasa kekhawatiran dan cemas) ibu yang
muncul bersamaan saat uwat (mengejan/mengerahkan semua tenaga fisik
rohani untuk mendorong sang bayi) yang melicinkan jalan keluar sang bayi
melewati pintu gerbang Gua garba ibu.
Sedangkan saudara muda (adik) terdiri :
- Ari-ari (plasenta)
- Getih (darah)
- Puser (potongan tali pusat)
- Pancer (baying-bayang sang bayi)
Sebelum lahir kedunia berdelapan itu telah saling hidup menghidupi
dan bersama-sama sebagai openyangga hidup sang bayi selam sembilan bulan
sepuluh hari dan mereka juga di karuniani getar/daya hidup olehNya dan
secara rohaniah mereka tetap bersama dan berdampingan sepanjang masa.
Inti latifah ( Cakra Besar)
Titik awal kehidupan manusia adalah semenjak dari
ayah (sperma) di tangkap oleh indung telur dari ibu, setelah sembilan
hari blostoksit terbenam ke dalam dinding rahim dan berkembang menjadi
mudghoh (segumpal daging) dan menjadi janin. Dan sejak itulah anak
manusia ini mempunyai daya hidup dan kesadaran yang terjadi karena
kehendakNya. Daya hidup dan kesadaran inilah yang menjadi inti latifah
(kebaikan/kelebihan) yang memiliki jaringaNn sirkuit di seluruh bagian
tubuh bahkan pada titik tertentu inti latifah memiliki daya pancar yang
lebih kuat di banding bagian lain di tubuhnya. Khususnya titik pusat
panca inderanya, pusat dada, pusarnya, bawah pusar, pangkal tengkuk,
antara kedua alis mata, ujung lidah, langit-langit dalam mulut, dan klep
(sentil) tenggorokannya. Atau yang di sebut pusat prana, cakra, mana,
dll. Pada titik itulah gerbang daya tertentu yang memiliki kekuatan khas
tertentu pula dan setelah terlatih maka inti latifah akan senantiasa
dapat bekerja sendiri secara otomatis, untuk itu seseorang harus
memahami dulu hal-hal sbb:
- Meyakini adanya daya batin dalam diri yang merupakan Rahmat Allah yang maha Esa dan ini merupakan karena kuasaNya
- Perlu di pahami bahwa di tengah-tengah otak manusia ada semacam “
stop kontak” yang di gunakan untuk mengalirkan daya gaib yang di
tujukan ke mana saja dan diperlukan untuk apa
- Biasakanlah untuk hidup dengan berlaku ikhlas , sabar, lahir batin, jujur serta tergantung mutlak pada Tuhan
- Senantiasa melaksanakan tafakur, mengheneingkan cipta dan memusatkan
segala pikiran sesuai keyakinan masing-masing dan merenungi, mengakui
segala daya tersebut agar kunci latifah dapat bekerja sama sebagaimana
mestinya.
Daloam pelatihan tata nafas dapat dipilih beberapa sikap tubuh yang
paling mudah dan mantap dan bisa tahan lama tanpa merubah posisi, yakni :
- Duduk sidhakep asuku tunggal (duduk dengan badan tegak, kaki bersila dan tangan bersedekap )
- Berbaring telentang tanpa alas kepala, kaki lurus sejajar dan tangan sejajar dengan badan, telapak tangan menempel pada paha
- Duduk di kursi dengan sikap sempurna, punggung tegak, telapak kaki sejajar dan tangan berada di atas kedua paha
Langkah berikutnya adalah :
- Sikap roleks dan pasrah
- Pejamkan mata dan panjatkan doa mohon manfaat sesuai iradat (maksud dan tujuan)
- tarik nafas pelan sehalus mungkin dan alirkan ke pusat
otak(ubun-ubun), hentikan nafas setelah paru-paru optimal tahan selam
mungkin, samakan pada saat menarik nafas. Selama tahan nafas terapkan
ening pikiran, hati. Nafas dilepas perlahan dari ubun-ubun sampai ke
ujung jari kaki
- Berkonsentrasilah pada titik-titik cakra dan telapak tangan serta
hapalkanlah wajah anda dan bayangkan wajah anda pada saat memejamkan
mata
- Pada saat menarik nafas untuk yang muslim ucapkanlah cipta batin “ Hu “ dan ucapkan “ Ya” pada saat melepaskan nafas.
- Mulailah mawas diri dengan menyadari kesalahan-kesalahan diri, kekurangan dan kekhilafan diri
- Permohonan pada saat menahan nafas adalah penyerahan dan menggapai kesadaran diri
- Memohon keselamatan dunia dan akhirat
Ilmu tenaga batin dapat di bagikan dalam 2 kelompok :
- Tenaga gaib yang berasal dari Tuhan YME yang memang berasal dari
sejak masih dikandungan ibu untuk menyangga hidupnya secara langgeng dan
di sebut dengan daya kodrat (natural) atau kanuragan
- Sisi lainnya di dapat dari tenaga gaib dari luar diri atau pinjaman dari mahkluk halus dan di debut Jaya Kawijayan
Jenis-jenis Daya yang di miliki Manusia
Di bagi dalam 4 jenis dayayang berada dalam diri manusia , yakni :
- Daya dari pusat atau latifah atau ingsun yakni syaraf rasa yang
berada dalam kulit daging dan bersentral pada titik tertentu yakni
antyara 2 alis mata, pusat dada, bawah pusar dan pada telapak tangan
- Daya dari sedulur papat yaitu kakang kawah adhi ari-ari, darah ibu dan puser (potongan tali pusat )
- Daya dari sedulur pancer (baying-bayang manusia ) atau kumayan
- Daya batin manusia ( cipta, rasa dan karsa)
Daya dari pusat inti latifah ada pada 7 tempat yakni :
- Adhara terletak di atas dubur
- Adhisthara terletak diantara kemaluan dan pusar
- Manipura terletak pada pusar
- Anchara terletak pada dada (hati)
- Wisudhi terletak pada tenggorokan
- Ayana terletak diantara 2 alis mata
- Sahasraya terletak pada ubun-ubun (puncak otak)
Ketujuh puncak daya itu di sebut padma atau cakra (putaran) dan
semuanya menyatu dalam putaran yang terus menerus melalui 3 pusat syaraf
(nadi). Urat syaraf poko berada pada jalur tulang belakang, dimulai
dari bawah naik ke atas menembus pusat-pusat mitis tadi dan berakhir
diantara alis. Dua urat syaraf yang lebih kecil melingkar seperti
lingkaran ular , dari kiri ke kanan untuk lain . Keduanya melingkar naik
ke atas menuju tempat diantara kedua alis dengan melingkari tiap pusat
mitis tanpa menembusnya sampai keduanya bertemu di tempat diantara kedua
alis , lalu berpisah lagi, yang satu dari sisi kiri memasuki lubang
hidung kiri sedangkan yang lain dari sisi kanan memasuki lubang hidung
kanan. Menurut kepercayaan sedulur papat itu setiap 35 hari sekali di
berikan makanan berupa jenang merah putih, jajanan pasar, dan sesuai
weton kelahiran dan sebelumnya di dahului dengan mengurangi tidur dan
berpuasa.
Kemampuan melihat Nur Rajah Kalacakra adalah sbb :
- Dapat merupaka pertanda atau peringatan tentang akanterjadinya
sesuatu, missal kesusahan, kebahagiaan dan sejenisnya, terlihat bersit
nurani sekelebat yang berwujud berkas-berkas cahaya pancamaya, misal :
- Bersit warna putih, pertanda bahwa persoalan yang di hadapi saat itu
sifatnya merupakan tindakan social akan berhasil dengan memberikan
nasehat yang muncul dalam angan-angan saat berikutnya setelah cahaya
terlihat
- Bersit cahaya merah, pertanda bahwa sesudah melihat dalam waktu yang
tidak terlalu lama paling lama 1 minggu segala apa yang di niatkan
atau yang di butuhkan akan terkabul
- Bersit cahaya kuning, pertanda bahwa segala hasil karya yang di
lakukan untuk memenuhi kebutuhan hidup akan membuahkan hasil dan bisa
datang tiba-tiba dan di luar dugaan
- Bersit cahaya hitam, pertanda akan terjadi hal-hal yang tidak diharapkan atau tidak menyenangkan
- Bersit cahaya hijau, pertanda akan mendapat hal-hal yang menguntungkan
- Bersit warna abu-abu, pertanda akan mengalami kegagalan , tertipu atau di khianati
- Bersit warna biru, pertanda akan menerima kebaikan dari pihak lain
- Bersit warna ungu, pertanda akan mengalami halangan, kesialan, atau pertengkaran.
- Dalam ilmu kanuragan warna-warna cahaya hidup ini bila di munculkan
dalam angan-angan dapat dimanfaatkan untuk memperlemah pertahanan lawan
Simbol ini menggambarkan 8 watak mata angina sebagai lambang
kekauatan alam semesta yang terdiri dari 8 anasir; bumi, matahari,
bulan, bintang, lautan, angina, api dank abut dan di manifestasikan
sebagai 8 jalan utama untuk mencapai alam kehidupan yang memiliki budi
luhur; benar dalam ucapan, perbuatan, mata pencaharian, konsentrasi,
pengertian, daya upaya, dan pikiran